Portal ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

JELANG IDUL FITRI 2023, SATGAS KETAHANAN PANGAN SABU RAIJUA PANTAU DAN PASTIKAN KETERSEDIAAN BAHAN PANGAN POKOK

Dinas Pertanian dan Pangan - Jumat, 14 April 2023

Satuan Tugas Ketahanan Pangan Kabupaten Sabu Raijua Tahun 2023 dibentuk sesuai Surat Keputusan Bupati Sabu Raijua Nomor 121/KEP/HK/2023 tanggal 23 Februari 2023 dengan tugas antara lain membantu Pemerintah Daerah dalam hal :

1.       Memantau dan mengevaluasi ketersediaan, distribusi dan stabilisasi harga 11 (sebelas) bahan pokok penting yaitu beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi/kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir dan minyak goreng

2.       Merumuskan Kebijakan dan mengkoordinasikan langkah-langkah operasional dalam rangka memastikan ketersediaan, distribusi dan stabilitas harga bahan pangan penting

3.       Merumuskan kebijakan dalam rangka mendorong keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan ketahanan pangan

Pada Hari Rabu, 12 April 2023 Satgas Ketahanan Pangan Sabu Raijua mengadakan rapat, dipimpin oleh Ir. Mansi R. Kore Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Sabu Raijua selaku Wakil Ketua Satgas Ketahanan Pangan, dilanjutkan dengan melakukan pemantauan stok dan harga ke sejumlah pedagang grosir, pedagang eceran dan gudang Bulog  untuk memastikan bahan pangan penting cukup tersedia dengan harga yang relative stabil pada hari raya Idul Fitri 2023. Pemantauan dipimpin langsung oleh Bupati Sabu Raijua Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, MSi sekaligus selaku Penanggung jawab Satgas.

Bahwa dalam rapat tersebut Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Ir. Charles F. Y. Meyok/Sekretaris Satgas Ketahanan Pangan Sabu Raijua memaparkan situasi ketahanan pangan masyarakat Sabu Raijua pada periode Januari – Maret 2023 dengan menggunakan instrument analisis Neraca pangan Pokok dan Analisis Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG). Dimana sesuai Neraca Pangan Pokok, ketersediaan pangan pokok setara/equivalen beras (EB) di Sabu Raijua periode Januari – Maret 2023 adalah 3.842,51 Ton dan kebutuhan konsumsi masyarakat Sabu Raijua 94.813 jiwa untuk periode waktu yang sama adalah 2.986,61 ton sehingga terdapat stok pada awal April 2023 sejumlah 877,32 Ton EB atau setara dengan memenuhi kebutuhan masyarakat untuk 25 hari ke depan. Selanjutnya dijelaskan bahwa menggunakan instrument SKPG dengan 3 indikator yaitu ketersediaan pangan, akses pangan dan pemanfaatan pangan menunjukan status situasi pangan Sabu Raijua adalah WASPADA, karena dipicu oleh 2 hal yaitu (1) luas tanam padi periode Januari-Maret mengalami penurunan 5,94% dibandingan dengan rata-rata luas tanam padi 5 tahun terakhir dan (2) harga bahan pangan cenderung naik walaupun terkendali, yaitu harga beras naik kurang dari 5% juga kenaikan harga pangan penting lainya lebih kecil dari 10%.

 

Terhadap kondisi diatas, Satgas merekomendasikan untuk:

1.  Perlu secara cermat menghitung produksi pangan pada musim panen raya yang akan terjadi bulan April- Juni 2023 untuk memastikan tambahan stok pangan.

2.  Mengkoordinasikan stok yang ada di Bulog untuk pelaksanaan program bantuan pangan dan program operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga.

3.  Mengoptimalkan waktu tanam pada musim tanam April-September, dan diharapkan dapat mengkompensasi kekurangan tanam pada periode Oktober-Maret 2023

4.  Terus melakukan pemantauan dan mengevaluasi Harga Pangan penting secara periodik.

5.  Melakukan intervensi pasar dengan operasi pasar bila diperlukan

 

Pada saat melakukan pemantauan harga ke pedagang grosir dan eceran UD Ngaso dan UD. Tanjung Mas, Bupati Sabu Raijua dan Tim Satgas Ketahanan Pangan melakukan dialog langsung dengan pemilik toko.  Pada kesempatan ini Bupati Sabu Raijua Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, M.Si menyampaikan terima kasih untuk peran pedagang dalam menyediakan stok pangan dan barang lain untuk kebutuhan masyarakat serta meminta pedagang untuk terlibat dalam pengendalian inflasi, dengan cara menjual bahan pangan dengan harga yang wajar. Dalam himbauannya  Nikodemus Rihi Heke menyatakan  perlu saling membantu satu dengan yang lain sebagai wujud dukungan kepada masyarakat dalam menghadapai inflasi dengan cara pedagang dan pengecer menjual barang dengan harga yang wajar dan tidak menaikan harga secara berlebihan. Ketika mengecek harga beras di UD Tanjung, pedagang melaporkan harga beras Cap Dua Merpati 40 Kg adalah Rp. 515.000,-/Karung ( Rp. 12.875,-/Kg) dan Beras cap Peci Mas 50 Kg adalah Rp. 625.000,- /Karung (Rp. 12.500,0/Kg).  Bupati Sabu Raijua meminta agar pedagang menurunkan harga untuk kepentingan masyarakat dan pemilik UD Tanjung menyetujui penurunan harga beras cap Dua Merpati 40 Kg menjadi Rp. 510.000 (Rp. 12.750/Kg) dan beras cap Peci Mas 50 Kg menjadi Rp. 623.000,- (Rp. 12.460,-/Kg)

Di Gudang Bulog, oleh Bupati Sabu Raijua dan Tim Satgas ketahanan pangan terpantau stok 150 ton beras Cadangan Pangan Pemerintah untuk program bantuan pangan dan operasi pasar.

 

Dari hasil evaluasi stok dan harga pangan diketahui :

1.  Harga Pangan pada bulan April cenderung turun dibandingkan harga pada bulan Maret yang cenderung meningkat karena cuaca ekstrim yang menghambat distribusi pasokan barang ke Sabu Raijua.

2.  Stok dan rata-rata harga beberpa bahan pangan di 23 pedagang grosir/eseran menjelang Idul Fitri

·        Beras 172, 78 ton, harga rata-rata Rp. 12.988/kg

·        Minyak goreng 19,49 ton, harga rata-rata Rp. 20.277/liter

·        Gula pasir 32,68 ton, harga rata-rata Rp. 17.133/kg

·        Telur ayam 19,5 ton, harga rata-rata Rp. 35.000/kg

·        Gading ayam 6,8 ton, harga rata-rata Rp. 50.000/kg

3. Stok pangan cukup tersedia (aman) untuk  menghadapi hari raya idul fitri 2023.

Sekretariat Daerah



Lembaga Teknis Daerah


Kecamatan