Pelaksanaan Operasi Timbang di Kabupaten Sabu Raijua periode Agustus dimulai dari tanggal 1 sampai dengan 20 Agustus 2022 diseluruh Posyandu yang tersebar di 6 kecamatan yang dipantau langsung oleh Bupati Sabu Raijua, Wakil Bupati Sabu Raijua, Sekda Sabu Raijua dan Para Asisten Sekda Sabu Raijua.
Adapun kegiatan pendampingan operasi timbang melibatkan seluruh perangkat daerah, lintas sektor dan TNI-POLRI. Kegiatan operasi timbang tersebut mencakup kegiatan penyuluhan kesehatan, penimbangan dan pengukuran tinggi badan, pelayanan kesehatan berupa pemberian imunisasi, vitamin A dan obat cacing serta pemberian makanan tambahan (PMT).
Dalam prosesnya jika didapati ada sasaran yang tidak hadir maka harus di lakukan sweeping sehingga mencapai target 100 %. Setelah dilakukan pengukuran, penimbangan di Posyandu dan diketahui status gizi anak, jika didapati masalah stunting maka setiap perangkat daerah penanggungjawab bekerjasama dengan Puskesmas, pemerintah desa beserta lintas sektor terkait dalam merencanakan suatu langkah intervensi yang tepat dalam penanganan masalah stunting di desa tersebut.
Berdasarkan data pada aplikasi E-PPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) yang ditarik pada tanggal 27 Agustus 2022, prevalensi kasus stunting pada bulan Agustus sebesar 18,1%. Data tersebut menunjukkan adanya penurunan kasus sebesar 6,3 % dari prevalensi kasus bulan Februari 2022 yaitu sebesar 24,4%. Data penurunan tersebut sudah berada diatas target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sabu Raijua pada tahun 2022 yaitu sebesar 19,7 % dan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2022 sebesar 18,4%. Namun Kabupaten Sabu Raijua masih dibawah target RPJMD Provinsi NTT sebesar 16%.
Bupati Sabu Raijua Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, M.Si melakukan pendampingan operasi timbang
Hasil monitoring prevalensi kasus stunting di Kabupaten Sabu Raijua pada akhir bulan Agustus didapatkan desa tertinggi yaitu Desa Kolorae Kecamatan Raijua sebesar 43,5% sedangkan untuk 3 desa terendah yaitu Desa Raenyale sebesar 5,4%, Desa Raeloro dan Desa Loborai masing-masing sebesar 7,6% dan Desa Halapadji sebesar 7,7%.
Bupati Sabu Raijua Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, M.Si melakukan pendampingan operasi timbang
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sabu Raijua Thobias J. Messakh, S.KM menyampaikan akan terus berupaya menurunkan tingkat prevelensi stunting di Kabupaten Sabu Raijua dengan terus melakukan intervensi dengan melibatkan lintas sektor dan lintas program melalui inovasi Hati Sarai dan Tim Stunting Kabupaten Sabu Raijua akan terus berupaya membuat inovasi-inovasi lainnya dalam rangka penurunan tingkat prevelensi stunting di Kabupaten Sabu Raijua hingga mencapai target nasional RPJMN dan RPJMD Kabupaten Sabu Raijua tahun 2024 sebesar 14% dan 8,10%.