Menia (17/03/2023) – Dinas Transmigrasi Koperasi UKM dan Tenaga Kerja membuat dialog bersama pelaku UMKM di Kabupaten Sabu Raijua bekerja sama dengan Yayasan SHEEP Indonesia (YSI). Dialog tersebut dilaksanakan di secretariat YSI yang beralamat di Mebba RT 002/RW 001 Kecamatan Sabu barat. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendorong perekonomian daerah serta meningkatkan kesejahteraan UMKM di Kabupaten Sabu Raijua.
UMKM di Sabu Raijua berjumlah cukup besar yakni 4770 dengan kuantitas yang dinamis. Jumlah tersebut terdiri dari berbagai macam jenis usaha yang memiliki potensi besar sebagai penggerak perekonomian daerah namun memiliki berbagai kendala yang harus menjadi perhatian bersama. Menurut Sarif Hidayat selaku manajer area Yayasan SHEEP Indonesia mengatakan perlu klasifikasi yang jelas dari data UMKM ini agar intervensi yang akan dilakukan bisa focus. Kita bisa membedakan mereka seperti melihat wawasan mereka dalam mengelola usahanya, mulai dari Analisa usaha untuk keberlanjutan, legalitas, pembinaan untuk meningkatkan kualitas, tambahan modal dan akses pasar yang terbuka untuk para pelaku UMKM.
Pada kesempatan tersebut, semua peserta dialog berpartisipasi aktif dalam mengungkap potensi dan hambatan sebagai pelaku UMKM. Salah satu peserta dari Organisasi Masyarakat Basis (OMB) Titu Hari Desa Keliha yang focus pada budidaya sorgum mengatakan bahwa mereka membutuhkan pendampingan dari dinas agar sorgum juga bisa menjadi komoditi yang bisa diperjualbelikan karena mereka melihat bahwa produk ini bisa memiliki potensi untuk diolah tetapi masih minim pengetahun dalam mengolahnya.
Peserta Pemberdayaan UMKM
Kabid Koperasi dan UKM, Chatarina M Veronica Supusepa melihat hal ini sebagai satu bentuk kolaborasi yang positif sehingga Dinas Transmigrasi Koperasi UKM dan Tenaga Kerja memiliki input-input untuk pemberdayaan UMKM. Kedepan, Dinas berharap kolaborasi seperti ini dapat terus dilakukan agar kebijakan, pembinaan dan pemberdayaan UMKM menjadi lebih efektif dan tepat sasaran.