Portal ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

Pelatihan Pembuatan BIOSAKA pada Pos Angkatan Laut Sabu Barat

Dinas Pertanian dan Pangan - Selasa, 28 Maret 2023

Dalam rangka mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern sesuai semboyan Menteri Pertanian, pemerintah mendukung penerapan hasil-hasil inovasi sederhana terutama yang dikembangkan oleh petani, salah satunya adalah Biosaka. Biosaka merupakan larutan ekstrak tumbuhan yang berperan sebagai elisitor yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Penggunaan Biosaka dalam usahatani adalah sebagai salah satu upaya perlindungan tanaman berbasis ekologi untuk menjaga kelestarian lingkungan. Penggagas Biosaka, Muhammad Ansar menyebutkan, bahwa  keberhasilan petani di Blitar dalam peningkatan hasil dan kualitas hasil produksi padinya menggunakan bahan alami Biosaka yang terdapat di sekitar areal pertanaman. Menggaris-bawahi penggagas Biosaka, Prof Dr. Robert Manurung Dosen dan Guru Besar ITB menyatakan bahwa biosaka sebagai elicitor yang dapat merangsang sel-sel pada tanaman sehingga dapat tumbuh dengan baik(https://dpkp.jogjaprov.go.id/Mengenal Biosaka Sebagai Metode Pertanian Ramah Lingkungan)

Dalam rangka mendukung penerapan inovasi tersebut, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sabu Raijua melalui peran aktif para penyuluh pertanian  melaksanakan Pembuatan Biosaka yang diawali di Pos Angkatan Laut (POSAL) Sabu Barat. Pembuatan Biosaka di POSAL, meskipun baru pertama kali dikenalkan, tetapi sudah menimbulkan ketertarikan dan rasa penasaran yang tinggi bagi komandan beserta anggota angkatan laut. Komandan beserta anggota angkatan laut sangat antusias dalam mengikuti praktek pembuatannya dan sangat tertarik untuk mencoba teknologi mudah dan murah ini, dimana dapat dibuat sendiri oleh anggota POSAL. Hasil dari bimtek berupa larutan ekstrak tumbuhan yang kemudian diaplikasikan pada tanaman horti yang berada di kebun POSAL.

Bahan Biosaka dipilih dari bahan rumput dan daun liar dilapangan yang sehat, segar tidak terserang hama dan penyakit.  Rumput dan daun terseleksi dimasukkan ke dalam ember yang telah berisi air. Bahan bisa langsung diperas secara segar dari lapang, tetapi lebih bagus dilayukan 24-48 jam biar agak layu, sambil diseleksi lagi, yang tidak kering dan rusak. Peremasan daun di dalam ember dengan posisi daun terendam air saat peremasan, sekali diremas, sekali dilakukan pengadukan. Pengaplikasian Biosaka menggunakan spreyer, dengan cara posisi nozzle menghadap ke atas sekitar 1 meter di atas tanaman, nozzle diatur menghasilkan drif seperti kabut, aplikasi juga melihat arah angin sehingga penyebaran partikel larutan mengarah pada daun tanaman sasaran secara merata. Dosis aplikasi untuk tanaman padi dan jagung yaitu 40 ml per 15 liter air alat semprot, sedangkan untuk tanaman cabe, tomat, kacang tanah dosis 20-30 ml per tangki sprayer tergantung umur tanaman, periode aplikasi sekitar 10-14 hari sekali. (https://pustaka.setjen.pertanian.go.id/)

Sekretariat Daerah



Lembaga Teknis Daerah


Kecamatan